Rabu, 14 September 2011

SIGNALING




SIGNALING
Signaling adalah proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi di dalam rangka pembentukan koneksi, maintenance koneksi, dan pemutusan koneksi
Persyaratan signaling
- Dari sudut pandang pelanggan
Transfer informasi harus andal Contoh: pelanggan yang ditujulah yang ringing
Call set up yang cepat
Tidak ada noise akibat adanya signalling
- Pengaruh signalling system terutama pada waktu set-up
Waktu tunggu mendapat dial tone setelah off-hook
Waktu mendial (pulse dial atau DTMF)
Waktu untuk mentransfer informasi digit antar sentral dan pembentukan koneksi
Klasifikasi Signaling
Subscriber – Exchange Signaling
- Dari pelanggan ke sentral
- Informasi kondisi off-hook
- Informasi nomor B (nomor tujuan)
- Informasi jumlah uang yang dimasukkan (khusus untuk payphone)
- Informasi kondisi on-hook ketika panggilan usai
- Dari sentral ke pelanggan A (nomor pemanggil)
- Informasi bahwa sentral siap menerima nomor B
- Informasi mengenai status B (busy atau tidak)
- Informasi kongesti atau interception
- Sinyal charging (khusus untuk payphone)
- Dari sentral ke pelanggan B
- Sinyal ringing untuk menarik perhatian pelanggan B
Off-Hook Signaling (Analog)
- Loop Start (almost all telephones)
-Seizure is detected when current flows through local loop, due to off-hook
- Ground Start (antar PBX (Private Branch Exchange) atau antara PBX dengan Sentral Lokal)
- Seizure (upaya pendudukan kanal komunikasi) is detected when one wire is grounded
- Seizure can be initiated in both directions
- Untuk mengindikasikan status on/off-hook ke sentral lokal
Exchange – exchange Signaling
- Channel Associated Signalling (CAS)
Signaling dilakukan menggunakan kanal yang juga digunakan untuk mentransfer informasi
Informasi speech dan informasi signalling mengalir melalui jalur yang sama
Beberapa macam CAS
- Signalling dilakukan secara bersama pada kanal untuk speech (DC signalling, inband)
- Signalling dilakukan pada kanal yang sama dengan speech tetapi menggunakan frekuensi yang berbeda (out-band) Contoh: Signalling dilakukan melalui timeslot 16 (PCM signalling)
- Common Channel Signalling (CCS)
DC signalling
- Sinyal ditransfer dalam bentuk pulsa dengan cara merubah polaritas dan tahanan kawat penghubung
- Sistem bekerja dengan 3 kondisi pada arah forward dan 2 pada arah reverse
- Kondisi yang digunakan pada arah forward
- Sirkit bertahanan rendah
- Sirkit bertahanan besar
- Polaritas positif
- Pada arah reverse
- Polaritas normal (+a –b)
- Polaritas terbalik (-a +b)
-DC signalling digunakan pada koneksi fisik dua kawat
- Biasa digunakan pada koneksi antar sentral lokal
Tone frequency signalling
- Digunakan pada koneksi jarak jauh menggunakan FDM
- Inband signalling : 300 –3400 Hz
- Out-band signalling : menggunakan frekuensi yang lebih tinggi daripada frekuensu speech (mis. 3825 Hz
Line and Register Signalling pada CAS
Line signalling : mentransfer informasi kondisi handset (off-hook atau on-hook)
Contoh : seizure, B answer, clear back, clear forward
-Register signalling : signaling untuk mentransfer nomor B . Nomor B disimpan di register dan signalling melibatkan komunikasi antar register masing-masing sentral
Register signaling
-Pada arah forward
B number
Katagori A
End-of-pulsing information (Bila A number telah dikirimkan)
A number (untuk charging misalnya)
-Pada arah reverse
Proceed-to-send signal (sentral siap menerima B number)
Control signals : tipe informasi
End-of-selection information : pesan untuk memutuskan register dan membentuk koneksi juga memberikan informasi kondisi handset B
Charging information
E&M (Ear & Mouth) Signaling
- PBXs, switches
- Separate signaling leads for each direction
- E-Lead (inbound direction)
- M-Lead (outbound direction)
- Allows independent signaling
Forward and Reverse direction
- Forward signal mengalir dari sentral telepon tempat A berada menuju sentral telepon tempat B berada
- Backward signal mengalir pada arah yang berlawanan dengan forward signal
Common Channel Signaling
Signaling menggunakan kanal yang terpisah dari kanal untuk mentransfer informasi ® Terdapat jaringan signaling tersendiri
Common Channel Signalling
Signaling System Number 7 (SS7)
- Biasa disebut juga CCS #7
- Trend signaling untuk jaringan telekomunikasi modern
- Jaringan signalling terpisah dengan jaringan speech
- Pada PCM menggunakan kanal 16
- Informasi signaling dibawa di dalam frame-frame data
Elemen Jaringan Signalling SS7
- Signaling point (SP)
- Setiap titik jaringan yang mampu menangani pesan kontrol SS7
- Signal transfer point (STP)
- Titik signaling yang mampu merutekan pesan kontrol
- Control plane
- Bertanggung jawab untuk membentuk dan me-manage koneksi
- Information plane
- Setelah koneksi terbentuk, informasi ditransfer pada information plane
Transfer Points
Signaling Network Structures
- Kapasitas STP
- Jumlah link signaling yang dapat ditangani
- Message transfer time
- Throughput capacity
- Network performance
- Number of SPs
- Signaling delays
- Availability and reliability
Ketersediaan jaringan untuk menyediakan layanan bila STP mengalami kerusakan

Signaling Berdasarkan Pemakaian Kanal
· CAS (Channel Associated Signaling) adalah pensinyalan kanal yang bersesuaian. Tiap kanal voice memiliki 1 kanal signaling masing-masing secara exclusive (associated), dg menggunakan kanal fisik yg sama tetapi terpisah secara logika/timing berbeda.
· CCS (Common Channel Signaling) adalah pensinyalan kanal bersama. Sejumlah (kecil) kanal signaling digunakan oleh banyak kanal voice secara bersama (common). Umumnya secara fisik terpisah.

Signaling Berdasarkan Metode Penyaluran
Link-by-link.
Pengiriman suatu blok sinyal (lengkap) dari sentral asal dilakukan melalui satu atau beberapa sentral transit secara estafet (link-by-link) hingga sentral tujuan.
End-to-end
Sentral asal mengirim hanya sebagian informasi (yang diperlukan untuk ruting) ke setiap sentral transit yang dilaluinya. Seteleh sentral asal terhubung ke sentral tujuan, barulah Informasi lengkap (address tujuan) dikirimkan.
Enbloc.
Sama dengan mode link-by-link, yaitu sinyal lengkap dikirim secara estafet. Bedanya,terminologi enbloc hanya digunakan pada CCS (CCS No.7), sedangkan pada CAS (R2) biasa menggunakan terminologi link-by-link
Overlap.
Mode penyaluran seperti link-by-link namun informasi sinyal yang dikirim tidak secara sekaligus (lengkap) melainkan bertahap (sebagian-sebagian).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar